Cari Blog Ini

Minggu, 28 Maret 2021

Strategic Management Process

 Proses


Secara garis besar terbagi menjadi 4 bagian yang meliputi Enviroment Scanning, Strategy Formulation, Strategy Implementation dan Strategy Evaluation. [2]

1. Environment Scanning

Bagian pertama adalah menganalisa keadaan di ruang lingkup organisasi atau perusahaan baik dari sisi internal maupun dari eksternal. Analisa keadaan lingkungan sekitar akan menentukan seberapa besar ruang lingkup pekerjaan dari organisasi atau perusahaan untuk beroprasi menjalankan program kerjanya. Analisa harus difokuskan sesuai dengan visi dan misinya, namun tidak langsung mengabaikan faktor – faktor di luar visi dan misi. [3]

Faktor - faktor yang perlu diperhatikan

  • Event atau acara yang sering diadakan
  • Trends yang sedang beredar di masyarakat
  • Isu tentang permasalahan yang terjadi di sekitar kita
  • Ekspetasi orang terhadap visi misi organisai atau perusahaan
  • Faktor eksternal di luar lingkup kerja

Selasa, 23 Maret 2021

McKinsey Frame Work

 


McKinsey 7S Framework adalah sebuah model manajemen untuk melihat seberapa efektif organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Apa yang dimaksud dengan McKinsey Framework?

7-S Mc Kinsey Framework merupakan sebuah framework yang dibuat oleh pegawai konsultan manajemen McKinsey and Company, yaitu Thomas J. Peters, dan Robert H.Waterman Jr. dalam bukunya yang berjudul “ In Search of Excellence “ : lesson from America’s Best-Run, New York: Harper & Row, 1982.

Thomas J. Peters, dan Robert H.Waterman Jr. melakukan desain analisis yang komplek dengan memberi penekanan bahwa setiap pendekatan yang cerdas dalam pengorganisasian harus mencakup, dan saling berhubungan dengan sedikitnya tujuh variable, yaitu strategi ( strategy ), struktur ( structure ), gaya manajemen kepemimpinan ( style ), sistem ( system ), sumber daya manusia ( staff ), ketrampilan ( skill ), nilai-nilai bersama ( share values ), formulasi analisis ini kemudian dikenal dengan 7-S Mc Kinsey Framework.

ANALYSIS SWOT

 


Analisis SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman). Analisis ini pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek riset di Stanford University. Melalui analisis SWOT, kita dapat melakukan identifikasi faktor internal (strength dan weakness) dan faktor eksternal (opportunity dan threat) dari organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi.

Analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal (strength dan weakness) dan eksternal (opportunity dan threat). Keuntungan dari analisis SWOT adalah menghubungkan faktor internal dan eksternal untuk merangsang strategi baru, oleh karena itu perencanaan yang berdasarkan pada sumber daya dan kompetensi dapat memperkaya analisis SWOT dengan mengembangkan perspektif internal (Dyson, 2002).

Senin, 22 Maret 2021

Competitive Advantage

 


Keunggulan bersaing menurut Porter (1986) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama.

Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilamana memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Sumber keunggulan bersaing berupa produk terbaik di pasar, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga jual yang paling murah, punya lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merek dan reputasi yang sudah teruji, dan memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen.

Minggu, 21 Maret 2021

Matriks Boston Consulting Group (BCG)

 



Matriks Boston Consulting Group (BCG) secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri.

Matriks BCG memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya dengan mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri di masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi.

Posisi pangsa pasar relatif (relative market share position) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut.

Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston. Menurut Kotler (2002) Metode analisis BCG (Boston Consulting Group) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategis dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan.

The Five Forces Model of Industry Competition dari Michael Porter

Porter’s five- forces model mengemukakan 5 komponen pembentuk kondisi kompetitif suatu pasar, yaitu

  1. Cakupan dan intensitas kompetisi;
  2. Ancaman dari pesaing potensial (potential entrants);
  3. Ancaman dari eksistensi produk pengganti (substitute products);
  4. Daya tawar pembeli (buyer’s power); dan
  5. Daya tawar pemasok (supplier’s power).


Gambar Porter’s Five-Forces Model

1. Cakupan dan intensitas kompetisi

Komponen ini ditentukan oleh jumlah dan skala distribusi dari industri yang ada di dalam suatu pasar. Apabila di dalam pasar terdapat perusahaan dalam jumlah besar dan skala usaha yang relatif sama maka kondisi kompetisi yang tercipta di pasar akan semakin intensif, jika dibandingkan dengan kondisi yang hanya terdapat satu atau sedikit perusahaan saja yang mendominasi pasar.

Sabtu, 20 Maret 2021

STRATEGY


Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.

Menurut David (2011), Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.

Menurut Tjiptono (2006) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Rangkuti (2013) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan misi yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert. Jr (2005), konsep strategi dapat di definisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu : (1) dari perspektif apa suatu organisasi ingin dilakukan (intens to do), dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).

Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti (2013) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, di antaranya :

Fishbone Diagram

 

Fishbone Diagram


Fishbone Diagram atau diagram tulang ikan, biasa desebut Diagram Cause and Effect atau Diagram Sebab Akibat adalah alat yang membantu mengidentifikasi, memilah, dan menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masalah atau karakteristik kualitas tertentu. Diagram ini menggambarkan hubungan antara masalah dengan semua faktor penyebab yang mempengaruhi masalah tersebut.

Diagram ini kadang‐kadang disebut diagram “Ishikawa" karena ditemukan oleh Kaoru Ishikawa,

image

Diagram fishbone ini dapat digunakan ketika kita perlu:

  • Mengenali akar penyebab masalah atau sebab mendasar dari akibat, masalah, atau kondisi tertentu
  • Memilah dan menguraikan pengaruh timbal balik antara berbagai faktor yang mempengaruhi akibat atau proses tertentu
  • Menganalisa masalah yang ada sehingga tindakan yang tepat dapat diambil Manfaat menggunakan diagram fishbone ini:

Transformasi Digital: Pengertian, Dampak, dan Manfaatnya

Digital Worker, Providing Software Robots – Terkait dengan transformasi digital yang semakin tak terelakkan, pengusaha dan pemimpin bisnis d...