Proses
Secara garis besar terbagi menjadi 4 bagian yang meliputi Enviroment Scanning, Strategy Formulation, Strategy Implementation dan Strategy Evaluation. [2]
1. Environment Scanning
Bagian pertama adalah menganalisa keadaan di ruang lingkup organisasi atau perusahaan baik dari sisi internal maupun dari eksternal. Analisa keadaan lingkungan sekitar akan menentukan seberapa besar ruang lingkup pekerjaan dari organisasi atau perusahaan untuk beroprasi menjalankan program kerjanya. Analisa harus difokuskan sesuai dengan visi dan misinya, namun tidak langsung mengabaikan faktor – faktor di luar visi dan misi. [3]
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan
- Event atau acara yang sering diadakan
- Trends yang sedang beredar di masyarakat
- Isu tentang permasalahan yang terjadi di sekitar kita
- Ekspetasi orang terhadap visi misi organisai atau perusahaan
- Faktor eksternal di luar lingkup kerja
2. Strategy Formulation
Penentuan langkah yang dilakukan setelah mendapat informasi dari analisa di bagian pertama. Mentukan sumber daya apa saja yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi atau perusahaan. Mengenali apa saja kelemahan dan kelebihan dari rencana – rencana yang telah dirumuskan sehingga pada akhirnya akan terpilih formulasi rencana yang memiliki peluang terbesar untuk sukses pada saat nanti dilaksanakan
Penggabungan faktor internal dan faktor ekternal dapat memungkinkan untuk mendapatkan Formula Strategi yang baik
Mengeksekusi rencana yang telah disusun sebelumnya dan ini merupakan bagian yang penting karena akan menentukan sukses tidaknya oraganisasi atau perusahaan untuk mencapai visi dan misinya. Agar proses berjalan dengan baik dibutuhkan pendistrubusian sumber daya yang efektif dan efisien dan manajemen sumber daya manusia yang baik.
4. Strategy Evaluation
Mengevaluasi hasil dari implementasi rencana yang telah dijalankan sebelumnya. Pada proses ini akan dilihat bagian mana yang menjadi penghambat saat proses berjalan maupun faktor – faktor yang diluar dugaan yang munculnya saat implementasi sedang berjalan. Proses ini menetukan langkah apa yang akan diambil selanjutnya untuk mencapai visi dan misi dari organisasi atau perusahaan sehingga kedepannya bisa memperoleh hasil yang lebih baik lagi dari sebelumnya. [4]
Dari diagram proses Strategic Management diatas, setiap tahap bisa mempengaruhi ke tahap lainnya, sehingga prosesnya berkesinambungan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka tahap awal harus dibangun dengan matang sehingga saat dilanjutkan ke tahap selanjutnya proses tetap berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Tahapan Manajemen Strategis
Strategi yang baik dan tepat memiliki proses yang lebih terperinci. Menurut David (2011) Proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap: perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi. Tahapan tersebut, yaitu :
Perumusan Strategi
Perumusan strategi terdiri dari:- Pengembangan Visi dan Misi
- Identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi
- Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal
- Penetapan tujuan jangka panjang
- Pencarian strategi-strategi aternatif
- Pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan
Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bis nis apa yang akan di masuki, bisnis apa yang tidak akan di jalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, perlukah ekspansi atau diversifikasi operasi dilakukan, perlukah perusahaan terjun ke pasar internasional, perlukah mager atau penggabungan usaha dibuat, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan. Karena tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, para penyusun strategi harus memutuskan strategi alternatif mana yang akan paling menguntungkan perusahaan.
Penerapan Strategi
Pada tahap penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi strategi yang telah di rumuskan dapat di jalankan.Tahap penerapan strategi terdiri dari :
- Pengembangan budaya yang suportif pada strategi
- Penciptaan struktur organisasional yang efektif
- Pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran
- Penyiapan anggaran
- Pengembangan serta pemanfaatan sistem informasi
- Pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi
Sering kali dianggap sebagai tahap paling sulit dalam manajemen strategis, penerapan atau implementasi strategi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan personal. Penerapan strategi yang berhasil bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan, yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Strategi tersebut dirumuskan, namun bila tidak di terapkan tidak ada gunanya.
Penilaian Strategi
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian atau evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi semacam ini. Tahap aktivitas penilaian strategi tediri dari :
- Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini
- Pengukuran kinerja
- Pengambilan langkah korektif
Penilaian strategi di perlukan karena apa yang berhasil saat ini tidak perlu berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan baru dan berbeda, organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar