Orang-orang tidak setuju satu sama lain: ini adalah fakta kehidupan. Miskomunikasi, ketidakcocokan chemistry pribadi, dan keegoisan sederhana menyebabkan konflik.
Strategi yang berbeda berfungsi untuk meredakan situasi konflik dengan rekan kerja, supervisor, dan bawahan. Bersikap sopan, mengajukan pertanyaan dan berpikir sebelum berbicara atau bertindak dapat membantu Anda menghindari konflik.
Konflik Dengan Manajemen
Ketika manajer dan karyawan bertabrakan, semangat kerja dan produktivitas berkurang. Komunikasi yang tidak efektif adalah penyebab konflik nomor 1.
- Karyawan menjadi frustrasi ketika mereka tidak diberi informasi atau diajak berkonsultasi mengenai keputusan dan program baru.
- Pastikan deskripsi pekerjaan jelas dan karyawan Anda tahu persis apa yang diharapkan dari mereka.
- Daripada membiarkan karyawan bekerja sendiri, tetap ikuti apa yang terjadi dan bantu meredakan situasi stres.
- Ketika karyawan Anda melihat kepemimpinan yang kuat, itu memberi mereka seseorang untuk ditiru.
Konflik Dengan Rekan Kerja
Tempat kerja adalah sarang konflik rekan kerja. Ketika karyawan tidak akur, stres dan ketegangan akan meningkat dan produktivitas pun terganggu. Karyawan menyerang rekan kerja yang mereka anggap tidak kompeten, pemain non-tim umumnya tidak disukai karena karakteristik kepribadian. Jangan abaikan masalah dengan rekan kerja Anda. Situasinya mungkin saja meledak, menyebabkan depresi, stres, atau bahkan tindakan disipliner atau pemutusan hubungan kerja.
Solusi Manajerial
“Apakah perbedaan pendapat ini akan menjadi perselisihan besar-besaran atau justru memicu penyelesaian masalah secara kreatif, sebagian besar bergantung pada orang yang bertanggung jawab,” lapor AllBusiness dalam “Tips Mengatasi Konflik di Tempat Kerja.”
- Manajemen dapat fokus pada penyelesaian situasi tanpa mengasingkan siapa pun yang terlibat atau menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Ingatlah bahwa kata-kata supervisor mempunyai bobot ekstra, jadi pastikan Anda bersungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan.
- Mengidentifikasi masalah dan semua orang yang terlibat adalah langkah pertama. Membiarkan semua orang menjelaskan pendapat mereka tanpa argumen atau interupsi--Anda mungkin ingin menetapkan batas waktu--memastikan semua orang merasa cukup aman untuk angkat bicara.
- Manajemen perlu mengetahui hasil akhir ideal masing-masing pihak karena mungkin tidak terlalu berbeda. Akhirnya, pertimbangan terhadap tujuan masing-masing individu membantu para pemimpin mencoba menemukan kompromi.
Solusi Bawahan
Jika Anda dan atasan Anda mengalami masalah, jangan bersikap kasar atau berteriak. Jangan gunakan sikap diam atau kepatuhan yang lemah lembut. Sebaliknya, bersikaplah tenang dan masuk akal, tunjukkan rasa hormat dan ingatlah bahwa mereka tidak harus setuju dengan Anda. Daripada menghindari atasan Anda, tanyakan pendapatnya tentang masalah tersebut; dengarkan baik-baik dan cobalah memahami sudut pandangnya. Jangan mulai bolos kerja atau berhenti begitu saja; fokuslah pada kompromi untuk menemukan solusi daripada memenangkan argumen.
Solusi Rekan Kerja
Perebutan kekuasaan dan kepribadian dengan rekan kerja yang menjengkelkan mungkin tidak dapat dihindari. Jika Anda mengalami kebuntuan, langkah-langkah berikut akan membawa Anda kembali ke tempat kerja yang lebih damai. Jangan merekrut sekutu untuk tujuan Anda; semakin Anda terikat pada suatu masalah, maka masalah itu akan terlihat semakin besar.
Fokus pada kontribusi yang diberikan rekan kerja Anda kepada perusahaan dan ingat mengapa Anda membutuhkannya. Tidak semua orang di kantor merasakan hal yang sama dengan Anda, jadi lihatlah diri Anda dan cobalah mencari tahu dari mana reaksi Anda berasal dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengendalikannya. Terkadang, orang saling bergesekan dengan cara yang salah, jadi jika semuanya gagal, minimalkan kontak Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar