Salah satu hal yang paling penting dalam bisnis adalah memberikan nilai tambah pada produk yang ditawarkan pada konsumennya. Dalam perspektif ekonomi, sebutan untuk hal ini adalah value added.
Namun, tidak hanya secara ekonomi, value added juga dikenal dalam dunia marketing dengan definisi yang sering berbeda.
Tentunya, ekonomi dan marketing adalah dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam bisnis.
Nah, untuk itu, pengetahuan tentang hal ini perlu kamu kuasai.
Yuk, simak artikel Glints berikut ini agar bisa memahami konsep value added dengan lebih baik!
Apa Itu Value Added?
© Freepik.com
Secara umum, value added adalah istilah yang diberikan untuk mendeskripsikan nilai ekonomi yang ditambahkan pada sebuah produk atau jasa yang ditawarkan pada konsumen.
Menurut
Investopedia, menambahkan nilai atau harga ini penting untuk mendapatkan keuntungan dari biaya yang harus dibayarkan untuk memproses produk tersebut.
Akan tetapi, nilai tambah ini tidak selalu dalam bentuk harga, Kadang, nama
brand pun bisa menjadi sebuah hal yang bernilai di mata konsumen tertentu. Biasanya ini berlaku bagi barang bermerek yang sudah terkenal.
Selain itu, nilai tambah juga bisa didefinisikan untuk fitur atau hal baru pada suatu produk yang belum pernah terpikirkan oleh kompetitor atau orang lain sebelumnya.
Menurut
Corporate Finance Institute, contohnya adalah menambahkan aksesoris pada produk sebuah produk dasar, misalnya komputer, sehingga fungsinya bisa bertambah.
Value Added dalam Ekonomi
© Freepik.com
Sebuah industri swasta maupun BUMN memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) lewat
value added atau nilai tambah suatu industri. Jika produksi dilakukan dalam suatu negara, nilai tambah dari produknya perlu dihitung dalam PDB.
Nah,
value added atau nilai tambah total dari harga pasar sebuah produk atau jasa adalah dasar perhitungan
pajak pertambahan nilai (PPN).
Dalam akuntansi, value added cost atau biaya nilai tambah juga merupakan hal yang perlu diperhitungkan. Biaya ini dikeluarkan sebuah perusahaan untuk memberikan nilai tambah pada para konsumennya. Akuntan perusahaan harus bisa menghitung biaya seminimal mungkin namun tetap bisa menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Value Added dalam Marketing
© Freepik.com
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, penambahan logo produk atau
brand yang sudah dipercaya para pelanggannya adalah salah satu bentuk
value added atau penambahan nilai.
Dengan melakukan hal sederhana ini, sebuah produk bisa dijual dengan harga yang lebih mahal dari para kompetitornya.
Contohnya, produk-produk Apple, Nike, BMW, dan masih banyak lagi.
Pasalnya, dengan penambahan logo merek terkenal seperti itu membuat kesan produk lebih berkualitas dan bergengsi.
Selain itu, dalam dunia marketing, ada beberapa value added yang semakin populer belakangan ini, yaitu:
1. Gratis ongkos kirim
2. Kemasan
3. Collateral material
Gratis ongkos kirim yang biasanya ditawarkan platform-platform e-commerce adalah salah satu contoh value added.
Tidak hanya menarik, hal ini bisa membuat konsumen lebih memilih suatu e-commerce dibanding yang lainnya karena nilai tambah ini.
Bahkan, saat ini gratis ongkos kirim adalah salah satu pertimbangan utama konsumen ketika memilih tempat berbelanja online.
Pengemasan dan presentasi sebuah produk fisik bisa jadi nilai tambah yang sangat memengaruhi minat beli seseorang.
Konsumen cenderung membandingkan kemasan suatu produk dengan kompetitor yang menawarkan hal sejenis.
Tentunya, mereka akan membeli yang memiliki kemasan lebih menarik.
Kemasan yang bagus memberikan kesan kualitas tinggi sehingga mendorong minat konsumen untuk membeli produkmu.
Collateral material merupakan hal-hal tambahan yang diberikan pada konsumen ketika mereka membeli suatu produk.
Contoh value added ini adalah cara menggunakan produk atau tips dan triknya, maupun saran cara lain menggunakannya.
Saat ini, collateral material sebagai nilai tambah semakin sering ditemukan di berbagai produk, mulai dari makanan, bahan memasak dalam kemasan, hingga produk-produk kecantikan.
Itu dia penjelasan Glints soal value added baik dalam bidang ekonomi maupun marketing.
Jika kamu ingin memulai sebuah usaha, jangan lupa untuk pertimbangkan memberikan nilai tambah yang tidak hanya menarik pelanggan tetapi juga bisa mendatangkan keuntungan bagi bisnismu, ya.
sumber : https://glints.com/id/lowongan/value-added-adalah/#.Y8YATHZBy3A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar