Pengembangan Organisasi juga dipandang sebagai sebuah proses, bukan solusi mutlak dari sebuah masalah organisasi. Proses ini bisa berjalan lama dan berkelanjutan, di dalamnya terdapat berbagai proses identifikasi dan evaluasi.
Berikut adalah lima proses yang umumnya diperlukan dalam pengembangan organisasi.
1. Identifikasi dan Definisi Masalah
Pemahaman dan identifikasi masalah dalam organisasi adalah langkah pertama proses OD. Kesadaran masalah meliputi pengetahuan tentang kemungkinan masalah pertumbuhan organisasi, kepuasan anggotanya, efektivitas organisasi, dan penggunaan SDM.
Setelah memahami dengan tepat apa masalahnya, praktisi PO dapat melanjutkan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Pengumpulan Data yang Diperlukan
Pengumpulan data mungkin merupakan aktivitas terpenting dalam proses PO.
Wawancara, observasi individu, dan kuesioner adalah cara dasar paling umum untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data pun bisa berbeda-beda sesuai dengan sifat masalah yang dihadapi perusahaan.
Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, organisasi melanjutkan untuk menganalisanya.
3. Diagnosis
Diagnosis membutuhkan keterampilan analisis dan observasi yang baik karena seringkali sebuah masalah dilaporkan dengan kurang jelas.
Program OD dapat berubah menjadi praktik yang merugikan jika keputusan tidak didasarkan pada informasi yang jelas.
Diagnosis tidak boleh dibatasi pada satu masalah. Seringkali, faktor-faktor penting seperti sikap, asumsi, sumber daya yang tersedia, dll. juga perlu diperhitungkan dalam fase diagnostik.
Untuk tujuan ini, survei sikap dapat dilakukan melalui kuesioner. Survei semacam ini akan membantu mengidentifikasi masalah dengan jelas seperti yang dirasakan oleh anggota organisasi.
Diagnosis membantu perencana untuk menemukan sumber masalah tertentu dan melihat perubahan apa yang diperlukan dalam sistem, struktur, atau orang.
4. Perencanaan Perubahan dan Implementasinya
Setelah mendiagnosis masalah, pakar OD mengalihkan perhatiannya ke perencanaan perubahan dan menerapkannya. Intervensi pengembangan organisasi akan terlihat di sini.
Intervensi dianggap sebagai fase tindakan dalam proses pengembangan organisasi. Intervensi adalah serangkaian aktivitas yang direncanakan, diprogram, dan teknik yang digunakan organisasi dan klien mereka untuk berkolaborasi dalam program OD.
5. Evaluasi dan Feedback
Evaluasi juga dianggap sebagai salah satu tahapan penting dalam proses pengembangan organisasi.
Ketika satu tahap berakhir dan tahap lainnya muncul, evaluasi sangat membantu untuk mengetahui apa yang telah dilakukan; apakah dilakukan dengan benar atau tidak, dan menunjukkan apakah perlu adanya pekerjaan lebih lanjut sebelum lanjut ke tahap berikutnya.
Setiap aktivitas OD tidak lengkap tanpa feedback yang tepat. Feedback adalah proses menyampaikan evaluasi kepada karyawan dan/atau kelompok yang bersangkutan melalui sesi atau laporan khusus.
Umpan balik harus ditangani dengan hati-hati karena terkadang faktor yang bersifat subjektif bisa terlibat.
5 Contoh Praktik Pengembangan Organisasi
Praktik pengembangan organisasi bermacam-macam! Banyak hal yang secara konkret bisa perusahaan lakukan, kembali lagi pada apa tujuan Anda melakukan pengembangan organisasi.
Di bawah ini adalah contoh praktik secara umum dengan orientasi internal dan eksternal organisasi.
1. Membuat Sistem Project Management
Bisnis kecil yang tertarik untuk meningkatkan cara pengelolaan proyek oleh karyawan mungkin akan menggunakan pengembangan organisasi untuk pemetaan rencana dalam membuat atau menemukan sistem project management.
Dengan sistem manajemen proyek, semua aspek proyek dari awal sampai penutupan menggunakan metodologi ilmiah dan terstruktur.
Proyek harus diarahkan dan dirancang dengan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Mengembangkan Pelatihan Layanan Customer
Pelatihan dapat meningkatkan seberapa efisien karyawan bekerja dan berapa tingkat layanan yang mereka berikan kepada pelanggan.
Layanan pelanggan yang buruk dapat menghasilkan penjualan yang buruk dan reputasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan Anda.
Dengan mengembangkan program pelatihan layanan pelanggan baru, maka keterampilan atau nilai-nilai yang terkait dengan pelayanan pelanggan dapat menjadi lebih baik lagi.
3. Meningkatkan Hubungan Masyarakat
Bisnis tidak selalu diterima dengan tangan terbuka di komunitas tempat mereka beroperasi.
Melalui program pengembangan organisasi, Anda bisa memberikan kontribusi kepada komunitas dan masyarakat sekitar sehingga hubungan perusahaan dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik, contohnya dengan melalui produk CSR.
4. Manajemen Perubahan dan Talenta
Bersama-sama dengan departemen, komite dan unit-unit lainnya dalam perusahaan merencanakan dan melaksanakan perubahan-perubahan yang signifikan di perusahaan, seperti reorganisasi atau perpindahan dan perubahan divisi.
Hal ini akan membantu para manajer dalam menilai tiap karyawannya, sehingga orang yang tepat berada di peran yang tepat, dengan seperangkat keterampilan yang dibutuhkan di waktu yang tepat.
5. Merancang Ulang Proses Bisnis
Pengembangan organisasi dapat dijadikan tools dalam menganalisis metode kerja saat ini untuk menentukan perlu tidaknya dirancang metode kerja baru yang lebih baik.
Hasilnya akan memperlihatkan Anda seperti apa proses bisnis yang perlu dijalankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi ekspektasi komunitas dan investor.
Perhatikan: 5 Tahapan Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi begitu luas dan kompleks pelaksanaannya. Penting bagi pelakunya untuk memahami ada tahapan apa saja yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan proyek OD.
Berikut adalah lima di antaranya:
1. Pembentukan Tim
Tahap pertama pengembangan kelompok, ini melibatkan membuat anggota tim saling mengenal dengan tujuan serta satu sama lain.
Anggota mencoba sesi ice-breaking kecil satu sama lain untuk mengukur kesamaan, ketidaksamaan, kekuatan dan kelemahan untuk memahami seberapa baik atau tidak menguntungkan kondisi kerja sehingga akan membantu untuk mengetahui bagaimana kondisi tim saat ini.
2. Brainstorming
Setelah tim berhasil ‘dibentuk’, tahap brainstorming dimulai. Ini melibatkan sesi tukar pendapat untuk memutuskan aturan, etika, pendelegasian tugas, hierarki, tanggung jawab, tujuan dan jadwal, kriteria untuk evaluasi dan sistem penghargaan.
Hal terpenting dari sesi brainstorming ini adalah menentukan tujuan dan kebutuhan yang ingin dicapai.
3. Penyelarasan
Fitur utama dalam tahap ini adalah kohesi antar anggota tim. Anggota tim sekarang bersedia menerima ide, pendapat, fakta dan angka, prosedur dan solusi dari satu sama lain.
Mendengarkan dan menerima satu sama lain, menyamakan persepsi dan menyamakan ritme kerja
4. Pelaksanaan
Ketika tim tersebut berhasil menyelesaikan tiga tahap yang disebutkan di atas, grup tersebut mencapai tahap ‘perform’, yang ditandai dengan semangat tim, persatuan, dan efisiensi tinggi.
Setiap anggota tim sangat menyadari peran mereka masing-masing dan berkontribusi untuk tujuan bersama.
5. Monitor dan Evaluasi
Selama proses pelaksanaan perlu diadakan proses monitor kemudian setelahnya, perlu diadakan evaluasi.
Apakah proses dan tujuan sudah sesuai dengan yang diharapkan serta apakah sudah terjadi perkembangan. Jika sudah maka bisa dipertahankan tetapi jika masih kurang, maka perlu diperbaiki lagi kedepannya.
Simpulan
Berdasarkan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan organisasi adalah proses perubahan terencana yang berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kinerja karyawan dan perusahaan.
Tujuan dari pengembangan organisasi adalah agar organisasi dapat merespons dan beradaptasi dengan lebih baik terhadap perubahan industri / pasar dan kemajuan teknologi.
Pengembangan organisasi ini dapat dilakukan melalui program-program seperti, membuat sistem project management, mengembangkan pelatihan layanan pelanggan, meningkatkan hubungan masyarakat, manajemen perubahan dan talenta, serta merancang ulang proses bisnis.
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/pengembangan-organisasi-210204/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar